Tweet |
Topik:
|
Apa Itu HTTP dan HTTPS?Oleh: Hobon.id (24/09/2024)
Saat menjelajah internet, kita sering menemukan URL yang diawali dengan http:// atau https://. Akronim ini mewakili protokol dasar yang digunakan untuk mengirimkan data antara server website dan browser. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure).
HTTP adalah dasar dari komunikasi website. Ini adalah protokol yang menentukan bagaimana data diformat dan ditransmisikan antara server website dengan browser. HTTP beroperasi pada lapisan aplikasi Internet Protocol Suite dan menggunakan model client-server. Saat browser meminta halaman website, ia mengirimkan permintaan HTTP ke server, dan server merespons dengan respons HTTP yang berisi data yang diminta. Advertisement:
HTTP adalah protokol stateless, yang berarti setiap permintaan bersifat independen dan tidak terkait dengan permintaan sebelumnya atau selanjutnya. Server tidak menyimpan informasi apa pun tentang permintaan sebelumnya dari klien yang sama. Jadi, memperlakukan setiap permintaan secara terpisah. Demikian juga dengan pesan HTTP, termasuk permintaan dan tanggapan, adalah berbasis teks dan dapat dibaca manusia. Terdiri dari header yang berisi informasi tentang permintaan atau respons dan body opsional yang dapat berisi data tambahan. HTTP juga beroperasi pada model connectionless, di mana koneksi baru dibuat untuk setiap siklus permintaan-respons. Setelah respons dikirimkan, koneksi ditutup.
Meskipun HTTP berfungsi sebagai tulang punggung komunikasi web selama beberapa dekade, HTTP memiliki batasan tertentu yang memengaruhi keamanan dan integritas data seperti: 1. Kurangnya Enkripsi HTTP mentransmisikan data dalam teks biasa, yang berarti informasi yang dipertukarkan antara klien dan server dapat dicegat dan dibaca oleh pelaku jahat. Kerentanan ini menimbulkan risiko yang signifikan ketika data sensitif seperti kata sandi, informasi keuangan, atau detail pribadi dikirimkan. 2. Tidak Ada Otentikasi HTTP tidak secara inheren menyediakan sarana untuk memverifikasi keaslian server atau klien. Hal ini membuka pintu untuk serangan man-in-the-middle, di mana penyerang memotong komunikasi dan berpura-pura sebagai server atau klien. 3. Tidak Ada Perlindungan Integritas Data Karena HTTP tidak menggunakan enkripsi, data yang dikirimkan dapat dirusak selama transit tanpa terdeteksi. Penyerang dapat memodifikasi konten permintaan atau tanggapan, yang mengarah ke potensi pelanggaran keamanan atau akses tidak sah. Pengenalan HTTPS HTTPS adalah perpanjangan dari HTTP yang menambah batasan keamanan pendahulunya. S dalam HTTPS adalah singkatan dari Secure, yang menunjukkan bahwa komunikasi antara klien dan server dienkripsi dan aman. HTTPS menggunakan protokol kriptografi seperti SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security) untuk memberikan kerahasiaan, integritas data dan autentikasi. HTTPS mengenkripsi data yang dikirimkan antara klien dan server menggunakan protokol SSL/TLS. Enkripsi memastikan bahwa informasi tetap rahasia dan tidak dapat dicegat atau diuraikan oleh entitas yang tidak sah. HTTPS juga menggunakan teknik kriptografi untuk memverifikasi integritas data. Teknik ini mencegah gangguan atau modifikasi informasi selama transit. Dalam hal otentikasi, HTTPS menggunakan sertifikat digital untuk mengautentikasi server dan membangun kepercayaan. Sertifikat diterbitkan oleh Certificate Authorities (CA) tepercaya dan berisi informasi tentang identitas server. Dengan memvalidasi sertifikat, klien dapat memastikan bahwa ia berkomunikasi dengan server yang dituju dan bukan penipu. Browser juga secara visual menunjukkan adanya koneksi aman melalui berbagai indikator kepercayaan seperti ikon gembok, kata Secure, atau bilah alamat berwarna hijau. Indikator ini meyakinkan pengguna bahwa koneksi mereka dienkripsi dan diautentikasi. Transisi ke HTTPS Dalam beberapa tahun terakhir, ada dorongan kuat untuk beralih dari HTTP ke HTTPS karena meningkatnya fokus pada keamanan dan privasi. Dengan mengenkripsi data, HTTPS melindungi informasi sensitif dari akses atau intersepsi yang tidak sah. Ini sangat penting untuk website yang menangani transaksi keuangan, kredensial masuk, atau data pribadi. HTTPS juga meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas. Pengguna lebih cenderung mempercayai website yang menampilkan koneksi yang aman. Demikian juga dalam hal kepentingan SEO. Mesin pencari seperti Google memprioritaskan website yang aman dalam hasil pencarian mereka. Bermigrasi ke HTTPS dapat meningkatkan peringkat dan visibilitas mesin pencari, yang mengarah ke peningkatan traffic organik. Advertisement:
Jadi, HTTP dan HTTPS adalah protokol dasar yang membentuk cara informasi ditransmisikan di website. Meskipun HTTP menyediakan mekanisme dasar untuk komunikasi, HTTP tidak memiliki fitur keamanan yang krusial. HTTPS mengatasi keterbatasan ini dengan mengenkripsi data, memastikan integritas data, dan menyediakan autentikasi. Transisi ke HTTPS menjadi keharusan bagi website untuk memprioritaskan keamanan data, membangun kepercayaan dengan pengguna, dan mematuhi peraturan.
Oleh karena itulah di Hobon.id, sebagai salah satu penyedia layanan pembuatan website, kami selalu menerapkan fitur HTTPS pada setiap website yang kami sediakan bagi klien. Jika butuh pembuatan website untuk perusahaan Anda atau ingin mendesain ulang website perusahaan yang sudah ada, silahkan kunjungi website kami di hobon.id untuk memilih produk website yang mungkin cocok bagi perusahaan Anda. Tersedia berbagai jenis produk website dengan harga yang terjangkau bagi kalangan UMKM. Artikel Terkait:
|